Holla’s all!
Perkenalkan namaku Zahra Arnia Firmansyah Putri, biasanya teman-temanku dari TK hingga SMA memanggilku dengan nama Arnia atau Nia. Namun saat memasuki jenjang kuliah, mereka memanggilku dengan nama Zahra. Sebenarnya tidak terbiasa dengan nama tersebut karena nama Zahra adalah nama yang sangat umum, namun perlahan aku mulai terbiasa dengan panggilan itu. Alasan teman-teman kuliahku memanggilku Zahra saat itu karena nama panggilan biasanya diambil dari nama depan *katanya sih.
Aku adalah mahasiswa program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang. Mungkin dari kalian masih sedikit yang mengetahui tentan universitas aku, karena memang perguruan tinggi ini merupakan peralihan perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri. Universitas Singaperbangsa Karawang diresmikan menjadi universitas negeri pada tanggal 06 Oktober 2014. Kampusku sendiri dikenal dengan kampus maroon, karena maroon merupakan warna yang dilambangkan oleh Unsika itu sendiri, hingga almamater aku pun berwarna merah maroon. Pas banget, warna kesukaanku salah satunya adalah merah maroon.
Ngga kerasa perkenalannya udah 2 paragraf aja wkwkwk. Sekarang aku mau cerita sedikit (panjang sih kayaknya) tentang bagaimana proses aku mendaftar di MSIB batch 6 ini hingga aku diterima di SEAMEO BIOTROP.
Awal mula motivasi aku untuk mendaftarkan diri pada program MSIB ini yaitu karena aku ingin keluar dari zona nyaman aku. Sebenarnya di kampusku ada magang mandiri yang dimana mitra tersebut memang sudah bekerja sama dengan fakultas aku sehingga bisa dibilang lebih mudah dalam seleksinya. Namun, aku ingin mencoba untuk mendaftarkan diri di program MSIB ini untuk menambah pengalaman aku dan ingin memperluas relasi pertemanan aku, sehingga MSIB ini menjadi tujuan utama aku. Ibaratnya, aku ngambis banget deh buat program ini.
Aku pun mulai melakukan registrasi aku dan keperluan administrasi lain-lainnya. Setelah semuanya berjalan lancar dan aku telah mendapatkan surat rekomendasi, aku pun dengan semangat mendaftarkan diri aku ke mitra atau instansi yang bergerak di bidang pertanian (karena aku anak pertanian). Sayangnya, saat aku mencari mitra/instansi tersebut aku mengalami kesulitan karena mitra/instansi yang bergerak di bidang pertanian sangat dikit. Jujurly, sebenernya sempet sedih saat itu, karena kan maksimal lamaran 22 mitra, namun saat aku udah mencari-cari, aku tidak sampai 22 mitra. alhasil, beberapa aku melamar di luar jurusanku. Kebetulan, impian utama aku adalah keterima di SEAMEO BIOTROP. Alasannya karena saat aku melihat posisi yang ada linear dengan jurusan aku, serta instansi ini juga masih termasuk dekat dengan rumah aku. Bisa dibilang, aku anaknya gampang banget homesick sih, jadi gabisa terlalu jauh heheh.
Setelah mendaftar di 22 mitra/instansi, aku pun menunggu kelulusan seleksi administrasi. Saat waktu pengumuman lulus administrasi tiba, aku cukup sedih karena saat aku bertanya dengan teman-temanku, banyak yang sudah lulus adminidtrasi bahkan sudah memulai tes dan wawancara. Aku cukup pesimis saat itu, karena dari SEAMEO BIOTROP saat itu belum ada pengumuman lulus administrasi. Hingga suatu hari, aku mendapatkan email lulus administrasi di salah satu mitra. Disitu aku cukup senang karena akhirnya ada satu email masuk. Aku pun mendapatkan undangan untuk mengikuti tes akademik. Setelah mengikuti tes, sayangnya aku tidak lulus. Disitu aku kembali hopeless dan memang udah pasrah kalau nanti hingga penutupan offering aku ga diterima di manapun.
Besoknya, aku kaget melihat ada email dari SEAMEO BIOTROP. Disitu aku senang bukan main. Aku pun mengabari orang tuaku bahwa aku lulu administrasi. Dari situ orang tuaku berkata “Allahamdulillah nduk, belajar yang bener ya, banyak berdoa semoga kamu lulus sampai offering nanti..”. Aku pun dengan semangat mempelajari materi dari setiap posisi yang aku daftarin. Seminggu berturut-turut aku begadang hingga tengah malam untuk mempelajari materi-materi tersebut. Walaupun memang beberapa posisi ada sub materi yang belum pernah aku pelajari, aku berusaha untuk belajar terlebih dahulu. Aku pun mulai belajar untuk tes potensi akademik terlebih dahulu, karena setelah lulus administrasi tahapan slanjutnya adalah tes potensi akademik.
Hingga tiba saatnya, memasuki tes potensi akademik. Alhamdulillah, aku dapat mengerjakannya dengan lancar dan penuh percaya diri. Namun di sisi lain aku juga tidak mau terlalu berharap, karena takut seperti sebelum2nya, aku tidak lulus di tahap tes. Setelah tes tersebut, aku hanya bisa menyerahkan ke Allah SWT yang terbaik buat aku. Tidak lupa aku terus berdoa kepada-Nya untuk memberikan yang terbaik buat aku. Bahkan saat aku curhat ke mamaku, mama bilang “Gapapa nduk, kalau pun ga keterima, berarti itu yang terbaik buat kamu. Nanti kan bisa daftar bagang mandiri juga. Kalau lulus juga alhamdulillah, tetep berdoa terus ya..”.
Hingga waktu pengumuman pun tiba, disitu aku kaget banget, karena namaku tertera disitu bersama salah satu temanku. Aku senang bukan main. Aku berlari ke mamaku dan memberi tahu bahwa aku lulus dari tes potensi akademik. Mamaku pun terharu, dan mnyuruhku untuk belajar lebih giat lagi. Hingga waktu tes kompetensi bidang. disitu aku sempat mengalami kesulitan di beberapa soal karena aku kurang paham, alhasil akupun menjawab sebisaku dan aku kali ini bener-bener pasrah banget.
Setelah selesai, aku hanya bisa pasrah sepanjang hari hingga menunggu waktu pegumuman untuk wawancara. Fyi, aku mendaftarkan diri di 4 posisi tersebut, karena aku ingin memanfaatkan sebaik mungkin. dan ternyataa…. aku lolos hingga aku memasuki tahap wawancara. disitu aku senang bangett bangeet, namu sedihnya temanku tidak lolos. Alhasil akupun sendirian. Tapi bagiku tidak masalah, karena aku juga ingin meperluas relasi pertemanan aku dengan mahasiswa univ lain. Hingga tiba saatnya wawancara, aku pun melakukan wawancara sebaik mungkin.
Setelah wawancara, aku sempat sedih karena aku terlalu nervous sehingga saat menjawab pertanyaan aku smpat ada “emmm emmmmm” nya :”). Disitu aku curhat lagi ke mamaku, dan mamaku bilang “Inget nduk, ikhtiar itu bukan cuma itu, tapi doa juga ikhtiar. kamu banyakin doa aja buat yang terbaik.” Akhirnya akupun melakukan satu-satunya ikhtiar setelah melalui semua tes, yakni doa.
😱😱