Selangkah Menjadi Pengusaha Minyak Atsiri! “Amiin” – Jurnal MBT #5.1

Selangkah Menjadi Pengusaha Minyak Atsiri! “Amiin” – Jurnal MBT #5.1

Okey kali ini kita masuk ke sesi perminyak atsirian!!

Naah dari pagi-pagi ditanggal 25 Maret setelah sedikit perkuliahan dari Bapak Supriyanto, kami langsung menuju ke Greenhouse untuk memulai praktik destilasi minyak atsiri sereh wangi niih. Sereh wanginya sudah dipanen duluan, yaitu umur 8 bulan, merupakan panen ke 2 dan juga sudah melalui proses 2 hari pengeringan ruang. Karena sereh wanginya sudah tersedia jadinya langsung aja deh kami lakukan pemotongan menggunakan parang dengan rata-rata ukuran panjang potongan sebesar 3 cm. Ini niih proses pemotongan yang kami lakukan

Sekilas info!

Pemotongan ini bertujuan untuk efisiensi volume muatan di dalam boiler nantinya agar lebih banyak sereh wangi yang muat di dalamnya. Pemotongan ini juga bertujuan untuk memecah glandula (kelenjar) minyak atsiri pada sereh wangi agar nantinya rendemen meningkat dan waktu destiilasi akan lebih cepat selesai.

Lanjuuut, setelah seluruh daun sereh wangi dipotong kemudian ditimbang untuk mengetahui beratnya.

Teknik destilasi yang kami gunakan untuk membuat minyak atsiri sereh wangi kali ini yaitu menggunakan teknik kohobasi (memutar balik cairan) dengan metode pengkukusan. Sebelum diguanakan, boiler terlebih dahulu diisi dengan air biasa sebanyak 9 gayung tanpa melewati batas saringan di dalam boiler. Naah kemudian langsung ajaniih semua daun sereh wangi yang udah dipotong dimasukkan ke dalam boiler di bagian atas saringan.

Info tambahan lagi nih!

Alat destilasi disamping terdiri dari beberapa komponen:

  • Kompor Pemanas
  • Boiler
  • Karet penahan
  • Saring
  • Kondensor
  • Separator
  • Sirkulator

Kemudian boiler ditutup yaa. Separator diletakkan bersambungan dengan kondensor untuk menampung tetesan dari kondensor. Jangan lupa nih saklar airnya dinyalakan agar sirkulasi air terus berjalan. Naah sekarang tinggal nyalain kompornya. Setelah proses ini, tinggal ditunggu aja hingga minyak menetes ke dalam separator. Dalam praktek ini, kami memonitor tetesan minyak setiap 30 menit untuk mengetahui keefektifan jumlah minyak atsiri yang keluar.

Selagi menunggu jadwal monitoring minyak atsiri pada destilator, kami manen dulu niih. Kami memanen sereh wanginya satu rumpun setiap orang dan bergiliran setiap kelompok. Sereh wangi yang dipanen ini kami gunakan untuk destilasi mandiri per kelompok keesokan harinya.

Setelah sekitar 3 jam menunggu, ini nih hasil awal minyak atsiri sereh wanginya!. Hasil rendemen yang kami dapati dari penyulingan ini itu 1,29% loh, ini nih termasuk hasil rendemen yang tinggi. Hasil rendemen yang tinggi ini kami dapati karena sereh wangi yang digunakan telah dimodifikasi secara genetik oleh Bapak Supriyanto, waaaah Keren banget kaan!. Sereh wangi ini dinamai dengan “Citrona 1 Agribun”.

Air yang berada di bawah minyak atsiri ini juga bisa dimanfaatin loh namanya “hidrosol”.

Okee selanjutnya, minyak atsiri yang memiliki berat jenis lebih rendah dipisahkan dengan komponen air lainnya dengan menggunakan buret. Lalu minyak disimpan dan didiamkan di dalam botol untuk penjernihan dan pengolahan selanjutnya. Selesai deh.

Sekian untuk sesi minyak atsiri kali inii.

*Semangat kepada kaum MBT untuk melangkah lebih jauh menjadi pengusaha minyak atsiri!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *