MSIB Teknik Pertanian di SEAMEO BIOTROP

Onboarding SEAMEO BIOTROP

Pada hari Senin, 4 Maret 2024 kami melakukan kegiatan onboarding di SEAMEO BIOTROP secara offline. Kegiatan onboarding ini dirancang untuk memperkenalkan kami pada lingkungan kerja, struktur organisasi, dan berbagai proyek yang sedang berlangsung di BIOTROP. Kami disambut hangat oleh para mentor yang memberikan gambaran umum tentang visi dan misi SEAMEO BIOTROP, serta peran penting BIOTROP dalam penelitian dan pengembangan ilmu biologi tropis.

Sesi perkenalan ini juga meliputi tur fasilitas, di mana kami diajak mengunjungi berbagai laboratorium, perpustakaan, dan ruang kerja. Kami diberi kesempatan untuk melihat langsung bagaimana penelitian dilakukan dan bagaimana data dianalisis serta dipublikasikan. Kegiatan ini memberikan kami gambaran nyata tentang dunia kerja di bidang penelitian biologi tropis, serta meningkatkan rasa semangat kami untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan magang yang telah direncanakan.

Pengenalan Lahan Sub-Optimal

Pada minggu pertama kegiatan magang kami dilakukan secara hybrid. Kami melakukan perkuliahan mengenai Ordo Tanah serta karakteristiknya menurut USDA. Materi ini tentu sangat menarik kami yang berasal dari heterogenitas prodi untuk menambah pengetahuan kami yang nantinya akan bertugas sebagai asisten pengelola Lahan Sub-Optimal. Ordo tanah yang kami pelajari mengarah pada karakteristik masing-masing tanah yang secara umum dapat diketahui bahwa beberapa tanah memiliki kategori Sub-Optimal untuk pertumbuhan tanaman akibat adanya berbagai cekaman. Sebagai contoh, tanah oxisols yang memiliki sifat kurang subur akibat tingginya pencucian yang terjadi pada tanah tersebut sehingga bersifat masam, dan memiliki kemampuan tukar kation yang rendah, kami juga belajar mengenai tanah dan penyusunnya. Tujuan akhir dari pembelajaran mengenai tanah dan penyusunnya adalah untuk mengelola lahan yang belum sesuai atau dapat kita sebut sub-optimal. Pengelolaan Lahan Sub-Optimal (LSO) tersebut dilakukan dengan aplikasi teknologi untuk perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang akan mengurangi kerugian olah guna lahan.

Teknik Sieving Tanah dan Mengidentifikasi Spora Tanah

Menemukan banyak spora di tanah adalah indikasi yang sangat positif karena menunjukkan tingginya aktivitas mikroba yang menjadi salah satu tanda tanah yang sehat. Mikroorganisme merupakan agen biologis yang memastikan hal-hal penting seperti penguraian materi, siklus hara, dan menjaga struktur tanah yang baik terjadi. Semua itu dilakukan untuk menghasilkan tanah yang subur.

Pada tanggal 26 Februari 2024, kami mulai bekerja dengan menyaring tanah untuk memeriksa teksturnya. Setelah disaring, sampel tanah kemudian disentrifugasi dengan larutan gula 20% untuk mendapatkan spora yang maksimal. Selanjutnya kami mengamati spora-spora tersebut di bawah mikroskop. Morfologi spora yang didapat setelah pengamatan beraneka ragam mulai dari warna coklat, kuning, hijau ada beberapa spora yang memiliki hifa dan ada yang tidak.

Kami juga memeriksa dua sampel yaitu zeolit yang diberi AMF (Arbuscular Mycorrhizal Fungi) dan satu lagi adalah tanah dari lahan sub-optimal. Zeolit dengan AMF memiliki jumlah spora mencapai 2000 spora dalam satu cawan petri, sementara tanah dari lahan sub-optimal jauh lebih sedikit, mungkin hanya 5-10 spora.

Teknik Sampling Tanah Secara Utuh dan Tidak Utuh

Praktikum kali ini melakukan sampling tanah secara utuh dan tidak utuh dengan metode purposive sampling. Sebelum mengambil sampel tanah kami menentukan titik koordinat terlebih dahulu menggunakan Avenza Maps. Pengambilan tanah secara utuh menggunakan ring sampel dan ring master sedangkan untuk tanah secara tidak utuh dilakukan dengan mengambil tanah yang digali dari kedalaman 15-20cm lalu tanah dimasukkan kedalam ziplock, kedua tanah disimpan kedalam coolbox dan diberi kode. Kemudian sampel tanah dikering anginkan selama 3 hari.

Praktikum Menganalisis Sifat Kimia Tanah

Kegiatan kami kali ini dilanjutkan dengan praktikum penentuan sifat kimiawi tanah. Praktikum kali ini menggunakan bahan berupa BIOPOS dan sampel tanah optimal dan sub-optimal yang diambil dari lahan SEAMEO BIOTROP. Untuk BIOPOS dibagi menjadi 3 tipe yaitu KT1, KT2, dan KT3 dengan parameter uji nya adalah pH, C-Organik, N total, P, dan K sedangkan untuk tanah parameter yang digunakan adalah pH, KTK, dan P tersedia. Pengujian dilakukan di laboratorium TEFA (teaching factory).

Praktikum Isolasi Bakteri Menggunakan Metode Pour Plate dan Spread Plate

Praktikum kali ini adalah mengisolasi biakan bakteri dari sampel tanah LSO dengan 2 metode yaitu pour plate dan spread plate. Pour plate merupakan metode cawan tuang, dimana biakan bakteri diinokulasikan sebanyak 1ml kedalam cawan petri lalu dituangkan media nutrien agar setelah itu homogenkan dengan membentuk angka 8 dan biarkan media sampai memadat. Spread plate merupakan metode cawan sebar dimana biakan bakteri diinokulasikan sebanyak 0,1ml ke permukaan agar yang telah memadat lalu sebar menggunakan batang pengaduk. Pengenceran yang dilakukan merupakan pengenceran bertingkat (serial dilution) mulai dari 101-108. Setelah itu cawan di wrap dan dibalik lalu diinkubasi didalam inkubator selama 24 jam, setelah diinkubasi hitung jumlah cfu yang tumbuh didalam media.

Mengukur Kadar C Stock di Lahan Sub-Optimal

Praktikum Pengukuran C-Stock di kawasan hutan BIOTROP. Adapun parameter yang diukur dalam praktikum kali ini adalah pohon, nekromassa, understory, serasah daun, dan serasah ranting. Khusus understory, serasah daun, dan serasah ranting diukur berat basah dan keringnya sedangkan pohon diukur kelilingnya untuk mengetahui nilai DBH nya. Pengukuran C-Stock menggunakan 2 plot dengan 5 kuadran, yaitu plot utama dan plot pengamatan. Plot utama digunakan untuk mengamati pohon dan nekromassa sedangkan plot pengamatan digunakan untuk mengamati understory, serasah daun, dan ranting. Ukuran plot utama adalah 10 x 10 cm2

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *