Bagi kebanyakan orang, tak ada hal manis yang datang dengan sendirinya. Tak ada hal indah yang jatuh begitu saja. Semuanya harus diperoleh dengan kerja keras. Dan saya merasakannya. Langkah pertama, saya tertarik mengikuti program Kampus Merdeka khususnya Pertukaran Mahasiswa Merdeka pada semester 4 lalu. Namun, karena satu dan lain hal saya harus mengubur impian saya pada saat itu. Pada awal semester 5 saya mencoba kembali program MBKM yaitu MSIB. Awal nya saya hanya apply 3 mitra, saat itu teman saya mengatakan “kenapa cuma applg segitu, yang bener ajee, rugi dong” hehehe mirip intermezzo ya tapi ini beneran sih. Akhirnya saya melamar lagi 3 mitra lagi. Nah BIOTROP adalah mitra terakhir yang saya apply karena saran dari teman. Sejujurnya (hihihi dah kayak anak jaksel) saya benar-benar ga tau apa itu BIOTROP, ga pernah berharap bakal ber-rezeki disini. Tiap hari menunggu email dari mitra yang di impikan, nyatanya mimpi hanya tinggal mimpi. Dari 6 mitra saya hanya mendapatkan 4 email lolos seleksi (termasuk BIOTROP) tahap 1 dan selalu berakhir di tahap 2 kecuali BIOTROP. Saat tau lolos hingga tahap wawancara itu kayak perasaan senang banget. Kayak rezeki itu benar-benar Allah dah atur, walaupun kadang ga sesuai sama apa yang kita minta. Akhirnya saya dan kelima teman saya sampai di tahap akhir (wawancara/wawancara) nah disini itu kita sangat berharap lolos semua biar bisa bareng. Dan yaa takdir berkata lain, keempat teman saya gugur di tahap terakhir ini. Jangan tanya apa perasaan saya waktu itu, ga bisa di identifikasi kan. Antara senang, sedih, segan, semua deh di over mikir kan. Karna kan saya apply BIOTROP atas saran teman malah beliau yang tidak lolos (huhuhu).Sebisa mungkin saya sampaikan permintaan maaf ke teman-teman dan berusaha membantu mereka untuk tetap semangat. Dan akhirnya, saya sampai disini ditempat yang ga pernah saya bayangkan. Namun saya sudah cinta sejak awal saya wawancara (karena sesuai bidang). Satu keinginan saya setelah ini, saya bisa mengabdi di BIOTROP ini 🙂
